
Foto.Limbah Busuk Cemari Lingkungan di Wonoploso, Pemdes: Situasi Aman Terkendali
Mojokerto – Pemerintah Desa (Pemdes) Wonoploso menegaskan sudah memediasi permasalahan limbah busuk. Hal itu diungkapkan oleh sekertaris desa (sekdes) Wonoploso Miskan saat di temui awak media di ruang kerjanya, Selasa (7/6/2022).
“Pihak pemdes sudah memediasi antara pengusaha (Pak Slamet) dengan warga dusun Ponggok dan Dusun Pandansari yang terdampak,” ungkap Miskan.
Menurut Miskan, Pak Slamet selalu pemilik lahan sudah memenuhi tuntutan warga. Seperti menghilangkan bau limbah yang menyengat dan meninggikan tanggu pembatas.
“Kejadian ini terjadi sekitar 3 bulan lalu dan masalah ini baru selesai bulan kemaren. Dan Pak Slamet sudah memenuhi semua tuntutan warga. Sekarang situasi sudah aman terkendali,” ujarnya.
Lebih lanjut menurut Miskan, sidak yang dilakukan DPRD Kabupaten Mojokerto adalah hal yang biasa. Limbah busuk dari bekas galian C meluber ke area persawahan milik warga Dusun Pandansari. Sementara itu, warga Dusun Ponggok harus menelan bau busuk yang meluber ke area sungai.
Sebelumnya, DPRD Kabupaten Mojokerto menggelar sidak di lokas pembuangan limbah Dusun Pandansari, Desa Wonoploso, Gondang, Mojokerto, Senin (6/6/2022) siang.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Mojokerto Pitung Hariyono Selaku ketua komisi III DPRD Kabupaten Mojokerto mengatakan banyaknya warga yang melapor ke DPRD Kabupaten Mojokerto. Warga banyak terganggu dengan bau limbah ini. Padahal jarak rumah warga dengan tempat limbah sekitar 7 kilometer.
“Banyak warga yang terganggu dengan bau dari limbah ini. Ada 3 titik (pembuangan limbah) didalam lokasi,” ujarnya kepada awak media di lokasi, Senin (6/6/2022).
Politisi PKB ini menjelaskan, dua titik sudah diberikan obat penghilang bau. Saat ini tinggal satu titik yang masih mengelurakan bau tidak sedap.
“Limbahnya sudah berbentuk cair, dan mengalir kemana-mana karena adanya intensitas curah hujan,” ucapnya.
Saat ini, komisi III DPRD Kabupaten Mojokerto tengah berupaya mencari oknum pembuang limbah di lokasi bekas galian-c ini. Ia berjanji akan menidaklanjuti perkara ini sampai tuntas.
“Kami akan segera menindak lanjuti masalah ini dengan pihak terkait,” pungkasnya.
Sementara itu, Mashudi (44) mengatakan lokasi limbah ini cukup jauh dari dusun Ponggok. Menurutnya, jarak limbah dengan dusunnya sekitar 7 km namun baunya sampai menyengat ke rumahnya. Namun arah angin dan posisi dusun Ponggok yang lebih rendah sehingga air sungai tercemar mengalir ke dusunnya.
“Padahal tempatnya sangat jauh tapi polusi udaranya sampai ke dusun kami, dan mencemari air sungai yang mengalir ke sini,” ucapnya.
Saat ini, limbah ini sudah mencemari air sungai landaian di dusun Ponggok. Warnanya berwarna hijau menurut pengamatannya banyak sekali bangkai ayam.
“Jadi tidak hanya kotoran ayam, tapi ada bangkainya juga. baunya mirip dengan kotoran babi,” terangnya.(Syim)














