Mojokerto, Sorotindomedia comDandim 0815 Mojokerto Letkol Kav Hermawan Weharima, SH., menjadi nara sumber di acara Sarasehan Hari Pahlawan yang berlangsung di Gedung Astoria Convention Hall. Jalan Empu Nala Kota Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (19/11/2019).
Sarasehan Hari Pahlawan dengan moto “Aku Pahlawan Masa Kini”, dalam momentum Hari Pahlawan ini, diharapkan menjadi pengingat bagi kita semua untuk tidak melupakan sejarah perjuangan para Pejuang/Pahlawan yang telah gugur mendahului sebagai syuhada. “Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah (JASMERAH),”. Demikian dikatakan Dandim 0815 Mojokerto Letkol Kav Hermawan Weharima, SH., saat mengawali materi bertajuk “Semangat Bela Negara Di Kalangan Generasi Muda”.
Pada kesempatan tersebut, Dandim 0815 Mojokerto Letkol Kav Hermawan Weharima, SH., memaparkan tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dari masa ke masa. Dandim juga mengajak semua elemen bangsa untuk mewaspadai dan menangkal segala bentuk proxy war yang dilancarkan melalui adu domba dengan mengangkat isu bernuansa SARA.
Dihadapan peserta sarasehan, Alumni Akmil Angkatan 2000 Kecabangan Kavaleri tersebut, menegaskan, terorisme, Narkoba dan kegiatan negatif atau kontra produktif lainnya bisa melemahkan pertahanan bangsa, untuk itu kita harus meminimalkan ketergantungan dengan bangsa lain demi terjaganya kedaulatan dan keutuhan NKRI.
Khusus generasi muda, lanjut Dandim, sebagai pewaris bangsa dan calon pemimpin bangsa, “GARDA GENERASI PENERUS DAN KADER PEMIMPIN NEGARA”, harus mempunyai wawasan kebangsaan (WASBANG) yang tinggi, dan hindari segala pergaulan yang bisa merugikan diri sendiri, seperti faham-faham yang bertentangan dengan nilai-nilai dan jiwa pancasila, UUD 1945, BhinekaTunggal Ika dan NKRI harus diantisipasi, filter dan tangkal.
“Jangan biarkan keutuhan NKRI yang telah dibangun para pendahulu negeri dengan tetesan keringat, air mata dan darah menjadi sia-sia. Jangan biarkan tangan-tangan jahil atau pihak yang tidak bertanggungjawab merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan biarkan negeri kita tercerai berai, terprovokasi, terkoyak saling menghasut dan berkonflik satu sama lain,” pinta pria kelahiran Rembang Jawa Tengah.
Lebih jauh Dandim juga mengajak peserta sarasehan untuk memaknai Hari Pahlawan ini dengan wujud dan aksi nyata, bekerja dan bekerja membangun negeri untuk menuju Indonesia Maju. “Menjadi Pahlawan Masa Kini dapat dilakukan oleh siapapun warga negara Indonesia dalam bentuk aksi-aksi nyata untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan serta menjaga keutuhan NKRI,” tegasnya.
Sebelum mengakhiri materinya, Dandim mengingatkan kembali bahwa indonesia adalah bangsa besar yang bisa membangun bila semua elemen bersatu. NKRI merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Berbuatlah yang terbaik untuk kepentingan NKRI dan bukan untuk kepentingan kelompok/golongan tertentu.
Sekali lagi, kata Dandim, kita semua harus memahami dan mewarisi nilai nilai luhur bangsa, dengan menghormati perbedaan, memiliki semangat untuk bersatu, rela berkorban dan pantang menyerah, kebersamaan dan gotong royong, sikap optimisme dan percaya diri serta nasionalisme dan harga diri.
Untuk diketahui, Sarasehan Hari Pahlawan dalam rangka Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2019 yang diselenggarakan Dinas Sosial Kota Mojokerto dibuka oleh Plt. Kepala Dinas Sosial Kota Mojokerto, drg. Sri Mudjiwati, MM.Kes, serta dihadiri sekitar 150 orang, antara lain Staf Ahli dan OPD Kota Mojokerto, para Camat dan Kepala Kelurahan, para Veteran Pejuang, Perwakilan Mahasiswa, Pelajar, Pilar Kebangsaan Kota Mojokerto dan undangan lainnya.(Dim/Syim)