MOJOKERTO, Indexberita.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mojokerto melakukan kunjungan ke kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mojokerto Raya pada Kamis (13/11/2025) siang. Kunjungan ini dalam rangka memperkuat literasi statistik bagi insan pers, khususnya dalam penyajian data yang akurat dan mudah dipahami publik.
Ketua PWI Mojokerto Raya, Amunudin Ilham, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kedatangan jajaran BPS. Menurutnya, sinergi antara media dan lembaga statistik sangat penting agar publik mendapatkan informasi yang faktual dan berimbang.
“Alhamdulillah, hari ini kita bisa bertemu dengan BPS Mojokerto. Semoga pertemuan ini bisa menjadi ruang bagi teman-teman media untuk memahami data dengan lebih tepat dan mengetahui mana yang bisa dipublikasikan kepada masyarakat,” ujarnya.
Dari pihak BPS Kabupaten Mojokerto, hadir Yeni Suryati, Statistisi Ahli Muda, yang menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Literasi Statistik yang diadakan BPS dalam rangka menyambut Hari Statistik Nasional dan mendukung peningkatan pemahaman masyarakat terhadap data.
“Kami ingin menggandeng media karena peran wartawan sangat penting dalam menyampaikan data ke publik. Melalui kegiatan literasi ini, kami berharap teman-teman media bisa memahami konteks indikator sosial dan ekonomi dengan lebih dalam,” terang Yeni.
Sementara itu, Suzatmo, Statistisi Ahli Madya BPS Kabupaten Mojokerto, turut memberikan pemaparan mengenai berbagai fenomena sosial dan indikator ketenagakerjaan yang seringkali disalahartikan di masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa pengangguran tidak bisa disamakan dengan ibu rumah tangga yang tidak bekerja di sektor formal. Sebab, dalam konsep statistik, pengangguran didefinisikan sebagai mereka yang aktif mencari pekerjaan namun belum mendapatkannya.
“Selama ini banyak yang mengira ibu rumah tangga termasuk penganggur. Padahal tidak demikian. Pengangguran itu mereka yang sedang aktif mencari kerja, sementara ibu rumah tangga termasuk kategori mengurus rumah tangga, bukan pengangguran,” jelasnya.
Suzatmo juga menambahkan bahwa media memiliki peran penting dalam membantu masyarakat memahami fenomena data, terutama dalam situasi ekonomi seperti masa krisis atau lonjakan PHK.
“Kadang pemberitaan menyoroti PHK di mana-mana, tapi tidak menampilkan data bahwa banyak ibu rumah tangga yang kemudian ikut bekerja membantu ekonomi keluarga. Di sinilah pentingnya pemahaman data agar berita lebih berimbang,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, BPS berharap insan pers di Mojokerto dapat menjadi mitra strategis dalam penyebarluasan informasi berbasis data, sehingga publik mendapatkan berita yang tidak hanya menarik tetapi juga berbasis fakta dan statistik yang valid.
(Syim)














