
Foto. KASAD Tinjau Program Pengeboran Air di Mojokerto, Solusi Atasi Krisis Air Bersih
Mojokerto, Indexberita.com – Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menginisiasi program pengeboran air bersih sebagai solusi atas permasalahan krisis air di berbagai daerah di Indonesia. Dalam kunjungannya ke Kabupaten Mojokerto, beliau menegaskan bahwa program ini merupakan wujud kepedulian TNI AD terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah yang sulit mendapatkan akses air bersih.
“TNI AD hadir untuk membantu masyarakat mendapatkan akses air bersih. Program ini bukan hanya sekadar pengeboran air, tetapi juga bagian dari upaya kami dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
Program pengeboran air yang digagas TNI AD menargetkan pembangunan ribuan sumur di seluruh Indonesia. Pada tahun 2024, ditargetkan pembangunan 1.000 titik sumber air, dan pada 2025 jumlahnya akan ditingkatkan menjadi 5.000 titik. Selain memastikan ketersediaan air bersih, program ini juga bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam aspek kesehatan, ekonomi, dan sosial.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau panjang. Ini adalah langkah konkret TNI AD dalam mendukung kesejahteraan rakyat,” tambahnya.
TNI AD berharap masyarakat dapat menjaga dan merawat fasilitas yang telah dibangun agar manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang. Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) terkait penyediaan akses air bersih dan sanitasi.
Tidak hanya berfungsi sebagai sumber air minum, program pengeboran air ini juga berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional. Dengan ketersediaan air yang cukup, petani dapat meningkatkan frekuensi panen dari satu kali menjadi dua hingga tiga kali dalam setahun. Hal ini berdampak langsung pada peningkatan produksi pangan dan kesejahteraan petani di tingkat lokal.
Secara nasional, keberhasilan program ini juga mendukung optimalisasi sumber daya air di daerah rawan kekeringan. Dengan demikian, produksi pangan dapat terus ditingkatkan, mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari daerah lain, serta memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Kami berharap program ini bisa menjadi solusi jangka panjang bagi masyarakat. Dengan air yang cukup, sektor pertanian akan berkembang lebih baik, dan ketahanan pangan nasional semakin kuat,” tegasnya.
Program pengeboran air ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga berdampak besar dalam jangka panjang. Dengan meningkatnya hasil pertanian, daerah yang sebelumnya bergantung pada pasokan luar bisa menjadi pemasok hasil pertanian sendiri. Selain itu, kolaborasi antara TNI AD, pemerintah daerah, dan masyarakat akan mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Melalui penyediaan infrastruktur dasar seperti sumur bor, diharapkan ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi masyarakat dapat tercapai. Program ini menjadi langkah nyata dalam membangun Indonesia yang lebih kuat dan mandiri, serta memastikan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.
Sebelum meninjau lokasi, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., memberikan pengarahan kepada prajurit, PNS, serta anggota Persit Kartika Chandra Kirana di wilayah Korem 082/CPYJ Mojokerto. Dalam kesempatan tersebut, beliau menekankan pentingnya peran prajurit dan keluarga besar TNI dalam mendukung program-program kesejahteraan masyarakat, termasuk melalui program pengeboran air bersih(Syim)















