Mojokerto, Sorotindomedia.com Kodim 0815 Mojokerto bekerjasama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Mojokerto menggelar Pendidikan Wawasan Kebangsaan Bagi Generasi Muda bertempat di Grand Whiz Hotel Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (10/12/2019).
Kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari Buku/Kitab (Kakawin) Sutasoma karangan Mpu Tantular pada masa Kerajaan Majapahit. Demikian disampaikan Perwira Seksi Personel Kodim 0815 Mojokerto Kapten Czi M. Saikhu Anwar saat mengawali materi Wawasan Kebangsaan bertema “Memperkokoh Persatuan Bangsa Dalam Kebhinnekaan”.
“Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetapi satu jua. Secara harfiah kata Bhinneka Tunggal Ika artinya Beranekaragam Itu Satu”, tandas Pasipers di hadapan seratusan perwakilan pelajar SMA/SMK dan MA se-Kabupaten Mojokerto.
Kapten Czi M. Saikhu Anwar memaparkan tentang sejarah Indonesia dimulai dari masa kerajaan bersifat kedaerahan. Kemudian di era perjuangan muncul periode Kebangkitan Nasional dan semangat Kebhinnekaan (Bhinneka Tunggal Ika) ini teraktualisasikan saat Sumpah Pemuda yang endingnya melahirkan Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.
Esensi nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika yaitu toleransi, keadilan dan gotongroyong. “Apabila semangat Kebhinnekaan (Bhinneka Tunggal Ika) ini tidak dikelola dengan baik maka akan melahirkan potensi konflik yang luar biasa yang dapat merugikan bangsa namun sebaliknya, apabila dikelola dengan baik maka akan menjadi kekuatan atau energi persatuan untuk mendukung keberlangsungan pembangunan menuju tercapainya tujuan nasional,” paparnya.
Persatuan dalam keberagaman ini harus dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia terlebih bagi generasi muda guna mewujudkan kehidupan yang serasi, selaras dan seimbang, tumbuhnya pergaulan antar sesama tanpa membedakan suku, agama, bahasa, budaya dan warna kulit, sehingga perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah namun dimaknai sebagai kekayaan nasional.
Masih papar Pasipers, Semangat kebhinnekaan bagi para pelajar dapat diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan masyarakat atau melalui kegiatan ekstra kurikuler di sekolah seperti kegiatan keagamaan yang didalamnya ada nilai toleransi, latihan Pramuka yang terdapat nilai/semangat gotong royong, bela negara dan dharma pendidikan.
Pada kesempatan tersebut, Kapten Czi M. Saikhu Anwar juga menegaskan tentang empat konsensus berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Disampaikan pula tentang Bela Negara.
Tampak hadir dalam kegiatan, antara lain Kabid Integrasi Bangsa Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto, Mujiono, S.Pd., S.Sos., MM., dan para peserta pendidikan wawasan kebangsaan yakni perwakilan pelajar SMA/SMK/MA se-Kabupaten Mojokerto.(Dim/Syim)