Mojokerto, IndexBerita.com – Program rehabilitasi sosial bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIB Mojokerto terus berlanjut dengan menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mojokerto. Memasuki hari kedua dan ketiga, kegiatan difokuskan pada penguatan assessment, konseling, serta pembentukan motivasi WBP dalam menjalani pemulihan.
Pada hari ketiga, kegiatan di Aula Utama Lapas Mojokerto diisi dengan sesi tanya jawab mendalam antara petugas BNN dan WBP. Materi assessment diarahkan pada pemetaan pola perilaku, kondisi psikologis, serta dukungan sosial yang dimiliki masing-masing WBP. Petugas BNN memberikan ruang konseling lebih terbuka sehingga para WBP dapat bercerita mengenai pengalaman masa lalu, kendala dalam pemulihan, serta harapan mereka untuk masa depan.
Kalapas Mojokerto, Rudi Kristiawan, menegaskan bahwa keberlanjutan assessment sangat penting agar rehabilitasi berjalan optimal. “Hari ketiga ini semakin memperkuat data yang kita butuhkan. Dengan menggali lebih dalam, kita bisa memberikan pendekatan rehabilitasi yang komprehensif, baik medis, psikologis, maupun sosial,” ujarnya.
Sementara itu, hari ketiga difokuskan pada penguatan motivasi dan pembentukan komitmen WBP. Melalui diskusi kelompok dan role play, para WBP diajak melatih kemampuan mengendalikan emosi, mengambil keputusan sehat, dan mengidentifikasi risiko penyalahgunaan narkoba. Petugas BNN memfasilitasi simulasi yang mencerminkan tantangan nyata di kehidupan sehari-hari, sehingga WBP lebih siap menghadapi situasi setelah kembali ke masyarakat.
Rudi Kristiawan menyampaikan apresiasi atas antusiasme warga binaan yang semakin terbuka dan bersemangat. “Hari ketiga ini menunjukkan perkembangan positif. WBP lebih berani menyampaikan pendapat dan mulai menemukan motivasi baru untuk berubah,” ungkapnya.
Perwakilan BNN Kota Mojokerto juga menekankan pentingnya konsistensi. “Proses pemulihan bukan hanya berhenti di dalam lapas, tetapi harus terus dibawa hingga mereka kembali ke masyarakat. Komitmen pribadi adalah kunci utama,” tegasnya.
Suasana kegiatan selama dua hari tersebut berjalan penuh semangat. Banyak WBP merasa lebih percaya diri untuk berbicara terbuka dan menunjukkan optimisme baru dalam menghadapi masa depan. Dengan terselenggaranya rangkaian kegiatan ini, Lapas Mojokerto berharap proses rehabilitasi dapat menyentuh aspek yang lebih luas dan mendalam, sehingga WBP mampu menjalani masa pembinaan dengan semangat baru serta siap kembali berperan positif di tengah masyarakat. (Syim)