Mojokerto, IndexBerita.com – Lapas Kelas IIB Mojokerto terus berkomitmen menghadirkan pembinaan produktif bagi warga binaan. Salah satunya diwujudkan melalui program pembinaan peternakan kambing yang saat ini tengah berjalan di lingkungan lapas. Program ini tidak hanya menjadi sarana keterampilan, tetapi juga mendukung program ketahanan pangan nasional.
Kegiatan peternakan kambing ini merupakan bagian dari tindak lanjut 13 Akselerasi yang dicanangkan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Dengan demikian, program pembinaan di Lapas Mojokerto tidak hanya fokus pada aspek pembinaan kepribadian, tetapi juga pada pembinaan kemandirian yang berorientasi pada pemberdayaan ekonomi.
Dalam pelaksanaannya, Lapas Mojokerto memberdayakan 8 orang tamping (warga binaan pendamping) yang terlibat langsung dalam pengelolaan kandang, pemberian pakan, serta perawatan kesehatan kambing. Hasil dari program ini akan dibagi secara adil, dengan keuntungan 15% diberikan kepada para tamping sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi dan kerja keras mereka.
Kalapas Mojokerto, Rudi Kristiawan, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata peran Lapas dalam mendukung ketahanan pangan dan memberikan bekal keterampilan bagi warga binaan. “Kami ingin agar warga binaan yang terlibat dapat memperoleh ilmu, pengalaman, serta manfaat ekonomi, sehingga ketika bebas nanti mereka memiliki keterampilan untuk hidup mandiri,” ujarnya.
Dengan adanya program ini, Lapas Mojokerto berharap tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan nasional, tetapi juga mampu mencetak SDM unggul dari kalangan warga binaan yang siap kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang bermanfaat. (Syim)