
Foto. Pemkab Jombang Matangkan Strategi Ketahanan Pangan dan Mitigasi Bencana
JOMBANG .Indexberita.com Pemerintah Kabupaten Jombang terus berupaya memperkuat ketahanan pangan dan mitigasi bencana melalui Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar pada Senin, 3 Februari 2025, di Ruang Soeroadiningrat, Kantor Sekretariat Pemkab Jombang. Dalam pertemuan ini, berbagai pihak membahas strategi peningkatan Indeks Pertanaman (IP) 300, pengelolaan kawasan Rolak 70, serta penanganan banjir yang kerap melanda wilayah Jombang dan sekitarnya.
Pj Bupati Jombang, Dr. Drs. Teguh Narutomo, M.M., yang memimpin rapat, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dibutuhkan koordinasi dan kerja sama yang kuat antara pemerintah daerah, instansi terkait, serta masyarakat untuk memastikan program-program ini berjalan optimal,” ujar Teguh Narutomo dalam sambutannya.
Program IP 300 yang dicanangkan pemerintah pusat bertujuan meningkatkan pola tanam padi menjadi tiga kali dalam setahun guna mendukung swasembada pangan nasional. Kabupaten Jombang, sebagai daerah pertanian strategis, diharapkan bisa berperan besar dalam pencapaian target ini.
Namun, tantangan utama dalam penerapan IP 300 adalah ketersediaan air irigasi, terutama di musim kemarau. Oleh karena itu, dalam rakor ini dibahas pentingnya optimalisasi jaringan irigasi melalui koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas dan Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur.
Selain isu ketahanan pangan, rakor ini juga membahas pengelolaan Rolak 70, yang selama ini terdampak oleh aktivitas penambangan pasir ilegal. Eksploitasi pasir yang tidak terkendali telah menyebabkan degradasi lingkungan di kawasan tersebut.
Dalam rapat ini, disepakati bahwa izin penambangan yang telah habis masa berlakunya tidak akan diperpanjang. BBWS Brantas akan mengeluarkan rekomendasi resmi untuk penghentian penambangan, yang kemudian akan ditindaklanjuti oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Di sisi lain, Pemkab Jombang dan Pemkab Kediri akan menjalin kerja sama dalam upaya menjadikan Rolak 70 sebagai kawasan ekowisata. Potensi wisata berbasis lingkungan di area ini diharapkan dapat menjadi solusi alternatif dalam meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
Sebagai daerah yang sering terdampak banjir, Kabupaten Jombang terus berupaya meningkatkan sistem mitigasi bencana. Rakor ini membahas berbagai langkah konkret, termasuk normalisasi sungai, perbaikan drainase, serta pembangunan kolam retensi untuk mengurangi dampak genangan saat musim hujan.
Untuk memastikan langkah mitigasi berjalan lebih efektif, Pemkab Jombang juga akan menjalin kerja sama dengan daerah lain yang berada dalam satu daerah aliran sungai, seperti Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Mojokerto.
Selain itu, kajian akademis akan dilakukan untuk memahami pola banjir dari hulu hingga hilir sungai, yang nantinya akan menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan lebih lanjut.
Hasil dari rakor ini menegaskan bahwa sinergi antar pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat sangat penting dalam menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi Kabupaten Jombang.
Dengan perencanaan yang matang dan kerja sama yang erat, diharapkan program IP 300 dapat meningkatkan produktivitas pertanian, Rolak 70 bisa dikelola lebih baik, serta mitigasi banjir bisa berjalan lebih efektif demi kesejahteraan masyarakat.(Syim/ADV)