Kabupaten Mojokerto . Indexberita. ComProgram nasional Sekolah Rakyat yang digagas langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto siap diluncurkan, dengan sasaran utama anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu daerah yang bersiap menjadi bagian dari program berasrama ini.Pada hari Minggu (13/4) pag
Dalam wawancara eksklusif bersama Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto, Try Raharjo Murdianto, dijelaskan bahwa data calon penerima manfaat berasal dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), khususnya yang masuk kategori desil 1 dan 2 atau lapisan sosial ekonomi terbawah. “Dari total sekitar 46.000 jiwa yang terdata, kami fokuskan pada anak-anak usia 12–13 tahun atau setara SMP kelas 1, karena mereka sudah cukup mandiri untuk tinggal di asrama,” jelas Try Raharjo.
Keputusan untuk tidak menyasar anak usia SD didasarkan pada angka partisipasi sekolah dasar yang sudah mencapai lebih dari 100 persen. Selain itu, usia SD dinilai terlalu dini untuk sistem pendidikan berasrama.
Dari sekitar 16.000 anak yang berada pada usia target, sebanyak 6.000 anak direncanakan menjadi sasaran awal program. Dinas Sosial bersama pendamping PKH telah melakukan sosialisasi serta mengumpulkan minat masyarakat. Bagi yang tertarik, disediakan formulir verifikasi dan validasi (verval) untuk menilai kelayakan dari segi sosial dan ekonomi.
“Namun kami tegaskan, hanya mereka yang sudah terdaftar dalam DTKS yang bisa kami proses. Di luar itu, kami tidak bisa akomodasi,” tambahnya.
Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang turut meninjau kesiapan program ini menegaskan bahwa seluruh fasilitas akan ditanggung oleh negara, termasuk pembangunan asrama, makan, pakaian, laundry, hingga peralatan belajar. “Sekali lagi ini adalah gagasan langsung Presiden Prabowo yang ingin memastikan anak-anak dari keluarga paling miskin tetap mendapatkan hak pendidikan yang layak,” tegas Gus Ipul.
Ia juga memperingatkan agar tidak ada pihak yang mencoba menyalahgunakan program ini. “Yang berhak hanya mereka yang benar-benar masuk kategori desil 1 dan 2. Ini tidak bisa ditawar,” ujarnya.
Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, menyatakan kesiapan daerah dalam menyediakan lahan untuk pembangunan sekolah. “Kami siapkan lahan tiga setengah hektare di Desa Banyulegi, Kecamatan Dawarblandong. Nantinya akan kami maksimalkan hingga enam hektare sesuai kebutuhan,” kata Bupati yang akrab disapa Gus Barra.
Pemkab Mojokerto menyatakan siap mendukung penuh program Sekolah Rakyat dan saat ini tengah menunggu petunjuk teknis resmi dari Kementerian Sosial RI.
Penulis Hasyim