
Foto. Perhutani dan Kodam V/Brawijaya Bersinergi dengan Forpimda Lamongan Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Mojokerto.Indexberita.com Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto menerima kunjungan kerja Panglima Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya, Rafael Granada Baay, dalam rangka menguatkan sinergitas di bidang ketahanan pangan di Jawa Timur. Kegiatan ini ditandai dengan panen raya jagung di Petak 36 B, seluas 38,11 hektar, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sedah, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Dradah, yang berada di Desa Mojorejo, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, pada Selasa (28/5).
Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Lamongan, Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA, Administratur Perhutani Mojokerto, Rusydi dan jajaran, Komandan Kodim 0812/Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan, serta berbagai elemen Forpimda Kabupaten Lamongan. Selain itu, hadir pula ibu-ibu Persit Kartika Candra Kirana, camat dan kepala desa se-Kabupaten Lamongan, serta masyarakat desa hutan Kecamatan Modo. Tidak kurang dari 350 orang terlibat dalam panen raya jagung dan penanaman sorgum tersebut.
Administratur Perhutani Mojokerto, Rusydi, menyampaikan bahwa Perhutani menyambut baik upaya peningkatan ketahanan pangan yang dilaksanakan di Petak 36 B, BKPH Dradah ini. “Panen jagung ini adalah wujud sinergi antara Perhutani dengan TNI/Polri dan stakeholder terkait dalam mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan. Kegiatan ini menjadi wadah bagi semua elemen untuk bersinergi dan bersepakat dalam mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional,” ujar Rusydi.
Pangdam V/Brawijaya, Rafael Granada Baay, menjelaskan bahwa panen jagung kali ini mencakup lahan seluas 250 hektar dengan produktivitas mencapai 3.000 ton. “Ini merupakan hasil tanam kedua. Program perpipaan yang diinisiasi TNI akan segera dijalankan agar penanaman jagung bisa dilakukan lebih dari dua kali, sehingga petani akan lebih sejahtera,” jelas Rafael. Ia menegaskan bahwa peningkatan produksi jagung adalah arahan langsung dari Presiden Joko Widodo, karena jagung dan padi merupakan dua komoditas pangan unggulan Indonesia. Surplus produksi jagung tidak hanya untuk menjaga ketahanan pangan, tetapi juga untuk mendukung ekspor pertanian.
Bupati Lamongan, Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA, yang akrab disapa Pak Yes, menjelaskan bahwa setelah memanen jagung jenis perkasa di lahan seluas 1.213 hektar di lahan Perhutani, Lamongan memiliki luas tanam jagung sebesar 59.540 hektar pada tahun 2023, dengan luas panen mencapai 59.585 hektar, menghasilkan produksi 582.662 ton dengan produktivitas rata-rata 8,4 ton per hektar. “Pemkab Lamongan terus mendukung sektor pertanian, salah satunya melalui diversifikasi pangan untuk menjaga ketahanan pangan. Hingga April 2024, telah ditanam jagung di lahan seluas 35.001 hektar, dengan luas panen 21.255 hektar menghasilkan produksi 175.196 ton atau produktivitas rata-rata 8,73 ton per hektar,” imbuh Pak Yes.