MOJOKERTO — INDEXBERITA
Ribuan santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah turut mengirimkan doa untuk para korban banjir besar yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Doa itu dipanjatkan melalui pelaksanaan Sholat Ghaib yang dipimpin langsung oleh pengasuh ponpes, Prof. Dr. KH. Asep Syaifudin Chalim, pada Jumat (10/12/2025).
Sholat Ghaib dilaksanakan setelah salat Jumat di Masjid Pondok, dengan suasana khusyuk dan penuh keprihatinan atas musibah yang merenggut banyak korban jiwa. Kiai Asep menegaskan bahwa umat harus saling mendukung ketika saudara sebangsa tertimpa bencana.
“Kita tidak boleh tinggal diam ketika saudara-saudara kita berada dalam kesulitan. Doa dan kepedulian adalah wujud kebersamaan kita sebagai bangsa,” ungkapnya.
Tokoh yang juga ayah Bupati Mojokerto, Dr. H. Muhammad Al Barra, Lc., M.Hum., itu mengajak masyarakat luas, terutama jamaah masjid dan para pendidik yang tergabung dalam Pergunu, untuk ikut mendoakan serta memberikan bantuan sesuai kemampuan masing-masing.
Menurutnya, kepedulian tidak diukur dari besar kecilnya bantuan, melainkan dari ketulusan hati dalam mendampingi para penyintas bencana. “Ketika mereka mengetahui bahwa banyak pihak peduli, itu akan menguatkan mental mereka,” tambah Kiai Asep.
Ia juga menyampaikan rencana menyalurkan bantuan secara langsung ke wilayah yang terdampak. Bantuan tersebut tidak berupa barang kiriman dari ponpes, tetapi pembelian kebutuhan pokok di lokasi bencana agar dapat segera dimanfaatkan para korban.
Sebagai sosok yang dikenal dermawan, Kiai Asep berharap pemulihan pascabencana dapat berlangsung cepat dan para korban bisa kembali menata kehidupannya. Ia menutup kegiatan dengan doa agar segala kerusakan akibat banjir dapat segera diperbaiki.
“Semoga Allah memberi kemudahan bagi para korban dan mengganti kesulitan ini dengan kebaikan yang lebih besar,” tutupnya.















