Mojokerto.Indexberita.com Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati melaksanakan kegiatan edukasi kesehatan dalam rangka program SEHATI (Selasa Sehat Turunkan Stunting AKB dan AKI) dan SEJOLI (Selasa Sehat Jaga Lansia Mandiri) di Balai Desa Kedunggede, Kecamatan Dlanggu. kabupaten Mojokerto Selasa 11/6 Acara ini berlangsung dari pukul 16.00 WIB hingga 17.30 WIB.
Bupati Ikfina menekankan pentingnya pemenuhan gizi bagi ibu hamil, bayi, dan balita untuk menurunkan angka stunting, angka kematian ibu (AKI), dan angka kematian bayi (AKB). Dalam kesempatan tersebut, beliau mengingatkan bahwa ibu hamil harus menjaga status gizi dengan memastikan Lingkar Lengan Atas (LILA) tidak kurang dari 23,5 cm. Setelah melahirkan, bayi wajib diberikan ASI eksklusif selama enam bulan, dan setelah itu diberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan gizi seimbang yang tinggi protein. Anak usia satu tahun ke atas harus mendapatkan porsi makanan yang sama dengan orang dewasa dengan menu gizi seimbang.
Bupati Ikfina juga menyoroti pentingnya kesehatan lansia, mengingat mereka harus tetap mandiri dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Lansia perlu rutin memeriksakan kesehatan, seperti tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan asam urat. Beliau menegaskan bahwa upaya Pemerintah Kabupaten Mojokerto untuk menurunkan angka stunting terus berjalan, dengan harapan angka stunting bisa nihil.
“Kata kunci stunting adalah kurang gizi. Secara lengkap, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis disertai infeksi yang berulang. Bahaya stunting, nanti ketika dewasa, kecerdasannya bisa lebih rendah 20% dari standar. Sedangkan, batas perkembangan otak anak itu sampai usia 5 tahun. Jadi, dari kandungan sampai anak usia 5 tahun adalah masa kita mengembangkan perkembangan otak anak. Karena itu, ibu hamil tidak boleh kekurangan gizi,” kata Bupati Ikfina.
Bupati Ikfina juga mengimbau kepada para ibu balita dan lansia agar rutin ke posyandu dan mengikuti senam lansia sebagai kegiatan rutin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menghilangkan stres. Hal ini penting, mengingat penyakit tertinggi saat ini adalah hipertensi dan diabetes melitus, sehingga lansia harus memperhatikan pola makan sehat.
Sebelumnya, Sekretaris Desa Kedunggede, Reni Rahmawati, menyampaikan terima kasih atas kehadiran rombongan ibu bupati. Ia memaparkan bahwa pada tahun 2024, jumlah penduduk Desa Kedunggede mencapai 3925 jiwa, dengan 18 ibu hamil, termasuk 2 ibu hamil berisiko tinggi (resti) dan 1 ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK). Terdapat 210 balita di desa tersebut, dengan 6 balita mengalami stunting dan 3 balita dengan gizi kurang. Jumlah lansia di Desa Mojorejo mencapai 359 orang, dengan 174 di antaranya aktif datang ke posyandu.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto yang diwakili Kabid Kesmas, Camat Dlanggu, Ketua TP PKK Desa Kedunggede dan Kecamatan Dlanggu, Kapolsek Dlanggu, Danramil Dlanggu, Kepala DP2KBP2, Kepala BPJS, Kepala Desa Kedunggede, staf Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, serta Kepala Puskesmas Dlanggu dan staf.
Syim