MOJOKERTO. Sorotindomedia.com – Peringatan Hari Kesaktian Pancasila merupakan moment penting untuk mengingat peristiwa kelam dalam sejarah Bangsa Indonesia. Tragedi nasional 30 September 1965 merupakan sejarah kelam yang tidak boleh terulang.
Demikian dikatakan Dandim 0815 Mojokerto, Letkol Kav Hermawan Weharima, SH., usai menjadi Pembina Upacara pada Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di SMAN Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Selasa (01/10/2019).
“Untuk itu generasi muda harus memahami sejarah perjalanan bangsanya sendiri. Generasi muda jangan pernah melupakan sejarah. Kita boleh memaafkan namun tidak untuk melupakan, sehingga sejarah kelam tidak terulang bagi bangsa ini,” tandas Dandim.
Lebih jauh Dandim menegaskan, pancasila telah teruji kesaktiannya, karena mampu menghadapi segala bentuk ancaman dan rongrongan untuk mengganti ideologi negara namun tidak ada yang berhasil, dan Pancasila tetap jaya serta mampu mengakomodasi semua keberagaman.
“Perjalanan bangsa ini dibagi dalam tiga fase, yaitu fase merebut kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan. Tugas kita sebagai generasi muda, harus mengisi melalui kegiatan dan aksi nyata yang positif demi kemajuan bangsa ini,” bebernya.
Dandim juga mengajak para siswa selaku generasi muda bangsa untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Karena Pancasila bukan hanya jargon atau slogan semata namun harus diamalkan melalui aksi nyata. “Para siswa sebagai generasi muda penerus perjuangan bangsa harus include mengawal Pancasila, dan jangan sampai menjadi penghianat bangsa,” pintanya.
Sementara itu, Kepsek SMAN Bangsal, Drs. Sugiono, M.Pd., mengatakan, dirinya sengaja menghadirkan Dandim 0815 pada upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun ini. “Selain menjadi pembina upacara, Pak Dandim kami minta untuk memberikan pencerahan tentang Pancasila bagi anak didik kami, sehingga ke depan Pancasila semakin membumi di SMAN Bangsal,”ungkapnya.
Pantauan di lapangan, peringatan Hari Kesaktian Pancasila di SMAN Bangsal diwarnai dengan Kirab Pancasila Sakti dengan menampilkan foto-foto Tujuh Pahlawan Revolusi, para siswa yang sebagian berpakaian adat nusantara juga menampilkan Demo Tari Pradnya Paramita.(Dim/Syim)