Mojokerto .Indexberita.com Potret kehidupan lansia sebatang kara bernama Sudarmi atau akrab disapa Mbok Darmi di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, menggugah rasa kemanusiaan banyak pihak. Di usia senjanya yang telah menginjak 70 tahun, Mbok Darmi menjalani hari-harinya dalam keterbatasan, tanpa pendamping maupun keluarga yang merawatnya secara langsung.
Meski sebenarnya masih memiliki keluarga, keterbatasan ekonomi membuat mereka tidak dapat menampung Mbok Darmi. Kondisi ini membuat kesehariannya sangat bergantung pada uluran tangan tetangga dan bantuan pemerintah.
“Untuk kebutuhan makan sehari-hari, warga RT 01 RW 02 secara bergilir mengirimkan makanan tiga kali sehari. Sebagian biaya diambil dari kas RT,” ungkap Sukardi, Ketua RT setempat.
Semangat gotong royong inilah yang menjadi penopang utama hidup Mbok Darmi. Selain bantuan dari warga, ia juga tercatat sebagai penerima bantuan pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), dan Kartu Indonesia Sehat Penerima Bantuan Iuran (KIS-PBI).
Kepala Desa Bejijong, Pradana Mardiatna, membenarkan bahwa Mbok Darmi telah menerima sejumlah bantuan dari pemerintah desa sejak lima tahun terakhir. “Kami pastikan bantuan tepat sasaran, terutama bagi warga yang benar-benar tidak memiliki penghasilan seperti Mbok Darmi,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa proses pendataan warga penerima manfaat dilakukan secara bertahap, mulai dari usulan RT, kepala dusun, hingga ke pemerintah desa. Dari sekitar 1.300 kepala keluarga di Desa Bejijong, terdapat sekitar 700 warga yang menerima bantuan sosial.
Selain itu, Pemdes Bejijong juga telah merenovasi rumah Mbok Darmi menjadi rumah bergaya Majapahit, sesuai dengan program pelestarian budaya lokal di desa tersebut. Bahkan pada tahun 2023, pemerintah desa juga memberikan sambungan listrik gratis ke rumah lansia tersebut.
Kisah Mbok Darmi menjadi cerminan bahwa kepedulian sosial dan peran aktif pemerintah desa dapat memberikan harapan dan kehidupan yang lebih layak bagi warga yang benar-benar membutuhkan.
Syim














