JOMBANG,INDEXBERITA.COM—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang, Jawa Timur, melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), gencar kampanyekan pencegahan peredaran rokok ilegal di Kabupaten Jombang.
Agenda kampanye terbaru bertepatan dengan penutupan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-116.
Kampanye “Gempur Rokok ilegal” tersebut, menyuguhkan acara kesenian Campursari bersama Pelawak Percil cs di Desa Pojok Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Rabu malam (7/6/2023).
Ribuan warga desa Pojok Klitih dan sekitarnya antusias menghadiri kampanye anti rokok ilegal tersebut, sekaligus pementasan seni Campursari Guyon Waton Cak Percil dan kawan-kawan.
Saat mengawali sambutan, Kepala Satpol PP Jombang Thonsom Pranggono mengatakan, acara kampanye gempur rokok ilegal tersebut sebagai kewajiban Pemkab Jombang untuk menyampaikan dana bagi hasil cukai kepada masyarakat, sebagaimana peraturan yang dikeluarkan oleh Kementrian Keuangan Republik Indonesia (RI) Nomor 215 PMK 07 tahun 2021 tentang penggunaan, pemantauan dan evaluasi dana bagi hasil cukai, hasil tembakau. Serta terbitnya Surat Edaran (SE) Bea Cukai Kemenkeu No 03/BC/2022.
“Kampanye dan pelaksanaan bagi hasil cukai rokok ini, bertujuan untuk meningkatkan optimalisasi penggunaan Dana Bagi Hasil (DBH) Cukai. Sehingga memberikan manfaat langsung pada masyarakat,” jelas Thonsom saat membuka acara.
Thonsom mengungkapkan, kampanye ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pemberantasan rokok ilegal yang beredar di masyarakat.
“Kampanye ini penting, agar masyarakat tahu tentang cukai rokok, bagi hasil cukai dan pemberantasan rokok ilegal,” jelas Thonsom.
Usai sambutan Kasatpol PP, Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengulas tentang rokok ilegal. Bupati mengungkapkan, rokok dinyatakan ilegal karena tanpa cukai. Perbandinganya sederhana, apabila sebuah produk rokok dibungkus dengan tanda kertas cukai, berarti kategori rokok legal. “Sehingga harus dipahami antara rokok legal dengan ilegal. Sehingga dari legalitas tersebut, Pemkab Jombang akan mendapatkan bagi hasil cukai dan disalurkan pada masyarakat,” urai Bupati yang akrab dipanggil Buk Mun ini.
Bu Mun menyebut, di wilayah Kabupaten Jombang terdapat beberapa Kecamatan sentra tanaman tembakau. Selain di Kecamatan Plandaan, tanaman tembakau juga tersebar di Kecamatan Kudu, Kabuh, Ngusikan, dan Ploso.
“Tahun lalu dan tahun 2023 ini, juga sama di saat musim kemarau, hasil tanaman tembakau kualitasnya sangat bagus dan mampu mendongkrak harga jualnya,” papar Ketua DPW PPP Jawa Timur ini.
Bupati Mundjidah menyebutkan, kegiatan hiburan seni Campursari Percil Cs di Desa Pojok Klitih, Kecamatan Plandaan kali ini, bertepatan waktunya dengan penutupan program TMMD Ke-116 Tahun 2023. Dimana sebulan penuh, ada beragam kegiatan sosial dilakukan TNI. Kegiatan tersebut antara lain, pembangunan perbaikan jalan desa, jembatan, perbaikan mushola, pengadaan tempat Mandi Cuci Kakus (MCK) dan bimbingan berbagai kegiatan sosial lainnya di desa yang terletak di perbatasan hutan wilayah Jombang dan Nganjuk.
“Atas nama Pemkab Jombang, saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada saudara-saudara dari TNI yang sudah membantu pembangunan berbagai fasilitas umum di Desa Pojok Klitih selama satu bulan ini,” tutup Bupati perempuan pertama di Kota Santri ini usai membagikan sejumlah doorprize pada sejumlah warga asli Desa Pojok Klitih.
