Mojokerto – Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Mahasiswa melakukan unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di DPRD Kota dan Kabupaten Mojokerto, Rabu(7/9/2022). Aksi unjuk rasa ini sempat membuat macet jalan nasional Mojokerto.
Massa gabungan HMI, PMII, Aliansi BEM Mojokerto Raya, GMNI dan IMM. Sekitar pukul 10.24 WIB Mahasiswa berhenti beberapa menit di lampu merah jalan nasional. Aksi mereka sekitar 4 menit itu menimbulkan kemacetan cukup panjang di jalan nasional. Baik dari arah Surabaya maupun Jombang.
Di tengah Simpang 5 Kenanten, ratusan mahasiswa ini membentangkan poster dan banner berisi tuntutan.
“Tolak Kenaikan BBM, Jokowi gagal total,” tulis tuntutannya.
Usai dari Kantor DPRD Kota Mojokerto di Jalan Gajah Mada Mahasiswa bergerak ke DPRD Kabupaten Mojokerto. Polisi menjaga beberapa titik di sepanjang jalan yang dilalui massa pengunjuk rasa.
Para mahasiswa ini melakukan longmarch dari depan Kemenag sampai ke depang gedung DPRD Kab Mojokerto sambil menyeret ban mobil yang dibakar.
Gabungan Mahasiswa Mojokerto menyampaikan tiga tuntutan hasil konsolidasi sebelumnya. Pertama, menuntut DPRD Kota dan Kabupaten Mojokerto untuk mengusulkan pencabutan kebijakan kenaikan BBM bersubsidi. Kedua, Pengawalan penyaluran BLT subsidi BBM pusat ke daerah secara transparan serta tepat sasaran. Ketiga, menuntut dibuatkannya perbup atau perwali untuk menstabilkan ekonomi daerah . bahwa inflasi lokal harus ditekan seideal mungkin tidak semakin membesar.
Ada beberapa kain bertuliskan aspirasi dari mahasiswa yang ditempelkan di pagar gedung DPRD Kabupaten Mojokerto.
“Saya dan teman teman HMI lainnya berinisiatif memasang kain putih di pagar yang merupakan bentuk kekecewaan kami kepada kebijakan pemerintah yang kita rasa sangat memberatkan rakyat, terutama rakyat menengah kebawah”, ujar Ambang selaku ketua HMI komisariat Majapahit
Unjuk rasa sendiri berjalan damai di halaman gedung DPRD Kabupaten Mojokerto. Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto Ayni Zuhro turut menyapa Mahasiswa. Ia ditemeni wakil DPRD Kabupaten Mojokerto H. Soleh dan Puji Lestari dan beberapa anggota DPRD Kabupaten Mojokerto yang lain.
“Kami berjanji akan menyampaikan aspirasi mahasiswa ke DPRD dan Presiden,” ujar Ayni Zuhro.