MOJOKERTO,INDEXBERITA.COM – Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) yang digelar Dinas Sosial P3A (Dinsos P3A) Kota Mojokerto di Aula Prajna Wijaya Gajah Mada, gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) lantai 4, Jalan Gajah Mada nomor 100, Kota Mojokerto, Kamis (14/12/2023).
Hadir dalam acara tersebut yaitu Penjabat (Pj) Walikota Mojokerto Ali Kuncoro, Kepala Dinsos P3A Kota Mojokerto Khoirul Anwar, Forkopimda Kota, Kepala RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kepala OPD Kota, Para relawan dari berbagai organisasi yang ada di Kota Mojokerto.
Dalam sambutannya Pj Walikota Mojokerto Ali Kuncoro merasa senang, bangga, dan bersyukur, kepada semua yang hadir, termasuk para relawan yang selama ini mengabdi dan membantu untuk kepentingan masyarakat Mojokerto.
”Saya merasa senang, bangga dan bersyukur ketika berbicara tentang kesejahteraan sosial. Pilar-pilar sosial kita ini seperti dihadapkan dalam sebuah industri dan bisnis tentang kebahagiaan. Jaminannya jelas, yaitu surga, ndak banyak orang punya panggilan hati seperti pilar-pilar sosial, jadi sekali lagi saya salut, dan saya pikir menurut saya, pilar-pilar sosial layak kita sebut sebagai pahlawan kemanusiaan,” ungkapnya.
Ali Kuncoro menambahkan bahwa pilar-pilar sosial tak pernah lelah, kalau ada apa-apa pergerakannya selalu masif, cepat dan tanggap. Jika ada bencana dimanapun selalu muncul. Tagana , TKSK, PN dan banyak lagi.
”Pilar-pilar sosial tak pernah lelah, kalau ada apa-apa pergerakannya cepat dan masif. Jika ada bencana dimanapun mereka sudah muncul, ada Tagana, TKSK, PN, dan masih banyak lagi namanya. Mereka selalu bahagia, masak ya masak sendiri, mereka Ndak pernah ngerepoti,” imbuhnya.
Kota Mojokerto merupakan salah satu kota terbaik di Jawa Timur dalam capaian penerapan Standar Pelayanan Minimum (SPM) di bidang Sosial tahun 2022. Dari 5 indikator capaian SPM bidang Sosial, Kota Mojokerto menyentuh angka 99,20 persen.
Dalam kesempatan itu, Ali Kuncoro mengajak semua elemen pilar-pilar sosial untuk terus bergerak, mengembangkan, dan terus meningkatkan kualitas pelayanan demi kemanusiaan. Kerena di zaman sekarang semakin berkurang empati masyarakat terhadap keadaan sosial.
“Kita sedang mengalami sebuah krisis yang disebut empati masyarakat yang sudah mulai berkurang. Tapi syukur alhamdulillah tidak di Kota Mojokerto,” tambahnya.
Menurutnya, salah satu upaya pemerintah Kota Mojokerto dalam menurunkan angka kemiskinan telah berhasil ditekan hingga tersisa 5,77 persen. Angka tersebut masih jauh di bawah tingkat kemiskinan di Provinsi Jatim yang masih berada pada kisaran 10,35 persen maupun secara nasional 9,35 persen.
“Dari pencapaian itu, kita harus pertahankan dan kita tingkatkan, atas capaian itu tidak lantas membuat Kota Mojokerto berpuas diri. Semua harus berkolaborasi secara masif, kita harus ada strong partnership baik di dalam maupun di luar,” tandasnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Timur ini juga berpesan dan mengajak pilar-pilar sosial untuk terus bergerak agar kedepannya tidak tertinggal.
”Jangan pernah lelah mencintai kota Mojokerto, kita harus progresif, zaman berubah begitu cepat. Kalau kita tetap stagnan, nyaman, dan bangga dengan apa yang sudah dicapai, ya kita pasti akan tertinggal,” pungkasnya.(Syim/ADV)