
Foto.Kapolresta Mojokerto akan Panggil Pihak-Pihak yang Bertanggung Jawab dalam Musibah Masjid Roboh
MOJOKERTO.INDEXBERITA.COM Musibah masjid roboh di Kota Mojokerto menyita perhatian Kapolresta Mojokerto AKBP Rofiq Ripto Himawan. Kamis (2/12) siang, Kapolres meninjau langsung lokasi bangunan masjid yang roboh dan rata dengan tanah di kompleks SMK Muhammadiyah 1 Kota Mojokerto, jl Surodinawan No 110, Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto.
Kapolresta Mojokerto memastikan pihak-pihak terkait yang bertanggung jawab dalam pembangunan masjid itu akan dipanggil untuk dimintai keterangan.
“Pihak-pihak terkait yang bertanggung jawab hati ini sedang kita datakan siapa-siapa yang bertanggung jawab, termasuk juga sumber anggaran, termasuk juga penanggungjawab proses pembangunan karena di situlah kami akan mengkontruksikan apakah ini peristiwa di luar konteks kesalahan yang terjadinya karena alam yang menghendaki, atau memang dari tahapan perkaranya ada yang perlu kita luruskan,” ujarnya.
Dijelaskan AKBP Rofiq lebih lanjut, dalam mendata keterangan dari pihak-pihak terkait dirinya memastikan tidak akan meninggalkan tiga pilar utama hukum. Yakni menciptakan rasa adil, menciptakan sebuah kepastian aturan main, dan menciptakan kemanfaatan untuk masyarakat, untuk lingkungan, lebih besar lagi untuk negara dan bangsa.
Diberitakan sebelumnya, menurut Suminto (73), pengurus yayasan panti asuhan Muhammadiyah yang lokasinya berdekatan dengan SMK Muhammadiyah 1, sebuah masjid di lingkungan SMK Muhammadiyah 1 Kota Mojokerto tiba-tiba ambruk rata dengan tanah pada Rabu (1/12) sekitar pukul 21.20 wib. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Dikatakan Suminto, pada rabu malam dirinya mendapat kabar dari anaknya bahwa masjid di lingkungan SMK Muhammadiyah di Kota Mojokerto ambruk rata dengan tanah.
“Kejadiannya jam 21.20 WIB, tidak ada hujan tidak ada angin, tahu-tahu orang kaget semua, seluruh orang keluar semua, terus saya share ke grup panti asuhan,” katanya, Kamis (2/12) pagi.
Suminto menambahkan, tidak ada korban dalam peristiwa tersebut karena terjadi malam hari dan siswa SMK sudah dua hari diliburkan.
“Rencananya diliburkan dua minggu sekalian untuk pembenahan, nyatanya ada yang enggak pas, kontruksinya, jadi panti tidak ada hubungannya dengan ini, meskipun ini tanahnya panti, yang bangun SMK,” pungkasnya.(Syim)