Home / Ekonomi

Sabtu, 30 November 2019 - 22:01 WIB

Untung Memilik JKN-KIS Kalau Tidak Penyakit Ginjal Kronis Saya Tidak Tertolong

Siti Warga Jombang Terbaring Di RSUD Jombang

Siti Warga Jombang Terbaring Di RSUD Jombang

Jombang,SorotIndoMedia – Siti Nur Chofifah (35) adalah seorang ibu rumah tangga, istri dari seorang petani di Jombang yang telah terdaftar sebagai peserta JKN– KIS dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah Pusat.

Saat ditemui di RSUD Jombang, Siti menyampaikan sudah 7 Tahun menjalani terapi hemodialisa atau cuci darah.

“Awalnya pada akhir 2013 saya memberanikan diri untuk periksa ke dokter karena merasa ada yang tidak beres pada tubuh saya. Setelah dilakukan pemeriksaan beberapa kali, dokter menyatakan saya menderita gagal ginjal kronis dan harus menjalankan terapi cuci darah,” pungkasnya.

Atas saran keluarga, Siti hanya menjalani pengobatan alternatif untuk menangani penyakitnya tersebut. Pada awal 2014 kondisi Siti kembali memburuk dan setelah dilakukan konsultasi dengan dokter dan keluarga, akhirnya ia putuskan untuk menjalani pengobatan cuci darah dengan menggunakan kartu Jamkesmas kala itu.

READ  Potong Tumpeng, HUT Rumah Sakit Dian Husada Ke 3

“Saya dulu bingung, karena menurut kabar, biaya terapi cuci darah itu mahal, sekali tindakan bisa menghabiskan lebih dari Rp 1 juta . Bisa dibayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan jika dalam seminggu harus menjalani dua kali terapi. Saya khawatir tidak dijamin BPJS Kesehatan. Tapi setelah diberitahu dokter bahwa pengobatan ini dijamin program JKN KIS saya merasa lega sekali.

READ  Semrawut Warga Desa Mojoduwur Penerima Bansos Dari Kabupaten

Siti merasa beruntung sekali terdaftar dalam program JKN – KIS sejak 2013, yang saat itu masih Jamkesmas. Ia kemudian mendapatkan kartu JKN KIS yang baru pada 2015.

“Jka saya tidak memiliki kartu JKN – KIS, mungkin saya tidak dapat bertahan sampai sekarang. Saya merasa sangat berterimakasih kepada pemerintah yang memperhatikan rakyat miskin, adanya program JKN-KIS ini sangat menolong apalagi yang menderita penyakit berbiaya mahal seperti saya,” kata Siti.

Siti berharap pemerintah terus mengawal program JKN-KIS agar terus ada dan disempurnakan, karena program ini sangat mulia. Menurut Siti, pelayanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan sudah baik dengan prosedur yang dirasa tidak menyulitkan. Selama mendapatkan pelayanan hemodialisa di RSUD Jombang sejak tahun 2014 Siti mengaku tidak pernah mengeluarkan biaya sedikitpun, semua biaya ditanggung JKN-KIS.

READ  Terdampak Kekeringan, Polresta Mojokerto Salurkan Air Bersih di Pedesaan

Selain merasa bersyukur dan terbantu dengan adanya program JKN KIS, Siti juga menyampaikan salam terima kasihnya kepada peserta JKN-KIS yang selalu rutin membayar iuran setiap bulannya.

“Saya ucapakan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh peserta JKN KIS yang rutin membayar iuran. Karena mereka turut membantu pembiayaan pelayanan kesehatan untuk saya dan peserta lainnya yang sedang membutuhkan pelayanan kesehatan,” ucapnya. (yy/Syim)

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Polres Mojokerto Laksanakan Pengamanan Dan Monitoring Aksi Unras Oleh Aliansi Perjuangan Buruh Mojokerto

Ekonomi

Gerakan Operasi Pangan Gratis Terus Digulirkan ACT Surabaya untuk Entaskan Kelaparan dan Kemiskinan.

Ekonomi

Kapolresta Mojokerto Bagikan 75 Paket Sembako Dan Obat-obatan Ke Warga Miskin Di Lingkungan Yayasan Mojopahit Terdampak Covid-19

Ekonomi

Gus Barra Ajak Jaga Toleransi dan Tolak Radikalisme di Rakernas II Petanesia

Ekonomi

Dengar Warganya Sakit, Bhabinkamtibmas Gunung Putri Antar Vitamin dan Sembako

Ekonomi

Jelang Penyesuaian Harga BBM, Polres Mojokerto Kumpulkan Pemilik SPBU dan SPBE

Ekonomi

Satlantas Polres Mojokerto Himbau Sopir Minibus Elf di Terminal Kerta Jaya

Ekonomi

Bhabinkamtibmas Desa Bahaur Hilir Berikan Imbauan Wajib Gunakan Masker Cegah Penyebaran Virus Corona (Covid-19)
?>