
Foto. Sehati, Komitmen Bupati dalam Peningkatan Kesehatan Anak di Mojokerto
Mojokerto .Indexberita.com Dalam upaya berkelanjutan untuk mengedukasi para orang tua, terutama para ibu di Kabupaten Mojokerto, Bupati Ikfina Fahmawati tetap teguh dalam komitmennya untuk memperhatikan kesehatan dan pertumbuhan anak-anak secara optimal. Melalui acara Selasa Sehat Turunkan Stunting AKB dan AKI (Sehati), yang digelar pada Selasa (29/8) pagi di Balai Desa Candiharjo, Kecamatan Ngoro, Bupati Fahmawati menjelaskan berbagai langkah penting dalam mengatasi permasalahan stunting.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Fahmawati menekankan pentingnya peran orang tua dalam menjaga asupan gizi anak sejak dalam kandungan hingga tahapan pertumbuhan.
“Orang tua perlu memastikan bahwa anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup, terutama pada usia 0-1 tahun. ASI eksklusif merupakan langkah awal yang penting untuk menghindari infeksi berulang dan masalah kesehatan lainnya,” ungkap Bupati.
Ia juga menjelaskan bahwa salah satu indikator stunting adalah pertumbuhan fisik yang terhambat, terutama panjang badan yang kurang. Bupati Fahmawati mengingatkan bahwa pertumbuhan yang optimal pada usia 0-1 tahun memiliki dampak langsung pada perkembangan otak anak.
“Anak stunting memiliki berat badan dan panjang badan yang kurang, yang mengindikasikan volume otaknya juga kurang. Oleh karena itu, peran orang tua sangatlah penting dalam memantau pertumbuhan anak dan memastikan asupan gizi yang tepat,” jelasnya.
Selain fokus pada kesehatan fisik, Bupati Fahmawati juga menyoroti pentingnya pembentukan karakter dan kemandirian anak. Ia mendorong para ibu untuk mengajarkan keterampilan mandiri kepada anak-anak, sesuai dengan tahapan perkembangan mereka.
“Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil inisiatif dan bertanggung jawab akan membantu membangun karakter yang kuat dan mandiri di masa depan,” tambah Bupati.
Acara Selasa Sehat Turunkan Stunting AKB dan AKI (Sehati) dihadiri oleh berbagai pihak, antara lain Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Puskesmas Manduro, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat (P2KBP2), serta unsur Forkopimca Ngoro. Dengan dukungan berbagai instansi ini, harapannya adalah peningkatan kesadaran dan langkah nyata dalam mengatasi permasalahan stunting dan menjamin generasi masa depan yang sehat dan berkualitas.(Syim)